Selasa, 22 Juli 2008

Juara I Lomba Foto Expressi Keluarga Ceria


Keberuntungan terkadang datang tanpa diduga, ia datang kapan saja. Itulah yang sekarang sedang menimpaku dimana keluargaku mendapatkan Juara I Lomba Foto Expressi Keluarga Ceria untuk seluruh Indonesia mewakili Carrefour Cempaka Mas Jakarta, Sementara juara II dari Bandung, dan juara III dari Puri Indah Kapuk. Perlombaan ini diadakan kerjasama antara Carrefour dengan Pigeon.

Keikut sertaan perlombaan foto keluarga ceria ini semula hanya iseng-iseng saja sewaktu saya bersama anak dan isteri belanja makanan dan susu untuk anakku di carrefour, dan kebetulan ada seorang pramuniaga datang memberikan brosur perlombaan balita ceria, dengan hanya membeli produk Pigeon Rp 40.000 sudah bisa daftar ikut perlombaan balita ceria dengan hadiah yang cukup menarik. Perlombaan ini dibagi 3 kategori, pertama Balita Ceria, kedua Menanti Buah Hati, dan Expressi Keluarga Ceria. Untuk Balita Ceria juara I mendapat uang tunai 5 juta+piala+hadiah hiburan, juara II mendapat 3 juta+piala+hadiah hiburan, dan juara 3 mendapat uang tunai 2 juta+piala+hadiah hiburan, dan untuk harapan 1 sampai III masing-maisng 1 juta+piala+hadiah hiburan. Untuk kategori kedua Menanti Buah Hati, Juara I mendapat hadiah uang tunai 3juta+piala+hadiah hiburan, juara II mendapat uang tunai 2juta+piala+hadiah hiburan, dan juara III mendapat uang tunai 1juta+piala+hadiah hiburan, sedangkan untuk juara harapan I sampai dengan III masing-masing mendapat uang 500ribu+piala+hadiah hiburan. Dan untuk kategori ketiga, Expressi Keluarga Ceria, juara I mendapat uang tunai 3juta+piala+hadiah hiburan, juara II mendapat uang tunai 2juta+piala+hadiah hiburan, dan juara III mendapat uang tunai 1juta+piala+hadiah hiburan, sedangkan untuk juara harapan I sampai dengan III masing-masing mendapatkan uang tunai 500ribu+piala+hadiah hiburan.

Saya melihat keberuntungan ini merupakan satu bukti bahwa, orang yang beruntung adalah orang yang selalu mencari peluang keberuntungan, jika kita selalu berusaha mendekati peluang maka tunggulah bahwa keberuntungan milik kita, dan keberuntungan tidak akan kita dapatkan kalau kita tidak mendekati keberuntungan itu. Selalu siap menunggu keberuntungan lewat dan jangan lengah ketika keberungan lewat, selalu bersiap-siap keberuntungan akan datang. Jangan sampai keberuntungan lewat sementara kita belum siap menerimanya, menyesallah yang terjadi.

Sabtu, 21 Juni 2008

Networking Membawa Kesuksesan


Betapa betul networking itu perlu dan berguna dalam dunia bisnis, minimal itu menurut saya, karena saya sudah merasakan manfaat dari networking.

Baru-baru ini saya mendapatkan order dari temanku yang dulu pernah sama-sama bekerja di sebuah perusahaan property sebagai Manager Marketing, dengan nilai yang cukup lumayan. Sekarang temanku menjadi seorang pengembang perumahan yang sedang membangun kawasan perumahan di daerah Pondok Gede dan mempercayakan untuk kusen, pintu dan jendelanya kepada saya.

Sebetulnya order ini bukan yang pertama, tapi kelanjutan dari proyek-proyeknya yang sudah lebih dulu di order untuk perumahan yang di Kota Wisata Cibubur dan Kota Legenda Wisata Cibubur. Hanya kalau yang di kota Wisata dan Legenda Cibubur masing-masing satu rumah saja, sedangkan yang di pondok gede ada 20 unit rumah, meskipun beberapa menggunakan alumunium, namun ini hanya dari satu teman (network) saja, belum lagi teman-temanku yang dulu sama-sama teman manager juga masih banyak yang sudah tidak ketemu lagi dan juga mantan general manager-ku yang belum ketemu lagi. Mungkin kesuksesan akan mudah dan lebih cepat lagi, jika mereka ketemu dan mengorder pesanan kusen, pintu dan jendela sama saya. Belum lagi mantan bossku pak James Gwee Thong yang pernah membuka satu perusahaan bergerak dibidang elektronik dented bekerja sama dengan Philips dan Sanken, saya dipercaya untuk memegang perusahaannya, yang sekarang sudah tidak pernah ketemu lagi sama beliau sejak saya keluar dari perusahaannya. belum lagi pak Budi Purwoko, mantan bosku juga yang punya banyak perusahaan.

Sukses juga bisa ditentukan dari seberapa banyak networking yang dimiliki, karena dari networking ini akan muncul banyak peluang untuk kita bisa masuk dan sukses akan mudah diraihnya. Hidup akan sulit jika kita tidak dapat memiliki network yang banyak dan baik. Maka perluaslah network untuk menambah peluang sukses.

Minggu, 27 April 2008

Jualan Online


Strategi marketing banyak dilakukan orang dalam memasarkan produk-produknya, ada yang memasarkan produknya secara langsung menemui customer, atau jualan di toko, ada yang jualan lewat koran, ada yang lewat majalah, ada yang lewat TV, dan ada banyak macam ragamnya lagi. Dan yang akhir-akhir ini sedang tren adalah jualan online alias jualan lewat internet.

Semula saya pesimis dengan memasarkan produk yang saya miliki lewat internet, saya merasa tidak efektif memasarkan produk lewat internet, apalagi jumlah pengguna internet di Indonesia masih terbatas, hanya beberapa persen saja yang sudah memanfaatkannya. Namun semua kepesimisan itu musnah ketika saya mencoba untuk memasukkan produk saya dengan sangat sederhana dan gratis lagi ke Internet. Semenjak saya masukkan ke internet banyak sekali yang telepon menanyakan harga kusen, pintu dan jendela. Dan hari Sabtu kemarin Alhamdulillah deal dengan harga Rp. 22.650.000 untuk rumahnya yang di Citra Grand Cibubur. Mudah-mudahan ini awal yang bagus dan akan terus terjadi deal-deal berikutnya.

Kamis, 03 April 2008

Perjuangan Membangun Rumah


Alhamdulillah akhirnya 2 rumahku yang di Cirebon sudah selesai dibangun, dan alhamdulillah pula yang 1 rumah sudah ada yang mengontrak, tinggal rumah yang satunya lagi belum ada yang ngontrak, baru ada yang nanya-nanya saja. Mudah-mudahan tidak lama lagi ada yang mengontrak.

Membangun rumah itu ternyata budgetnya diluar perkiraan saya. Ternyata 300 persen dari budget perkiraan saya. Maka dengan selesainya pembangunan rumah ini terasa beban yang ada pada saya sedikit terlepas.

Bagi saya membangun rumah seperti sebuah perjuangan untuk mencapai suatu tujuan, dimana saya harus berjuang mencari biaya, mengumpulkannya, dan membelajakannnya dengan penuh perhitungan. Langkah-langkah saya untuk hati-hati dalam membelajakan uang agar jangan sampai pembangunan berhenti ditengah jalan hanya karena kehabisan biaya.


Perjuangan dalam hidup ini selalu akan ada, ada yang sukses dan ada yang tidak. Perjuangan akan berhasil tergantung bagaimana kita mau memperjuangkannya, atau seberapa besar kita mau memperjuangkannya itu yang akan menentukan sukses atau tidaknya. Sukses merupakan sasaran dan tujuan dalam hidup kita, sukses demi sukses harus kita raih, semakin banyak kesuksesan yang kita raih semakin bahagia hidup kita.

Kamis, 13 Maret 2008

Menjaga Hubungan Baik


Pembeli adalah raja, itulah yang sering saya dengar, dan itu pula yang sering saya lakukan untuk customer-customerku agar mereka puas dan selalu ingat saya ketika ada temannya, saudaranya atau tetangganya yang mau membangun rumah dan membutuhkan kusen, pintu dan jendela.

Menjaga hubungan baik dengan customer ini memang sulit dilakukan, tidak selalu kebaikan yang kita berikan akan mendapat kebaikan pula, bahkan yang didapat kepahitan. Hal ini pernah saya alami, seorang customer yang sudah langganan cukup lama dan orangnya sangat baik sekali di awal-awalnya dan tidak pernah nunggak pembayaran, tapi setelah saya memperlakukan dengan baik, seperti setiap lebaran saya memberikan parcel, memberikan beberapa kaos buat tukang-tukangnya, dan setiap pelunasan saya memberi ucapan terima kasih atas kerjasamanya, eh malah akhir-akhir ini ketika barang-barang sudah dikirim semua dan sisa pembayaran 45 juta lagi, mulailah tersendat pembayarannya, dan ketika ditagih berulang-ulang, baru bayar dan itupun cuma 5 juta, begitu seterusnya, sampai terakhir sisanya kurang lebih 22-25 jutaan dan hingga sekarang hampir satu tahun tidak pernah lagi membayar, setiap ditagih selalu janji-janji saja, sampai-sampai emosi ini terkadang memuncak dan tidak bisa lagi menerima perlakuan seperti itu, namun saya coba untuk selalu bersabar dan berdoa untuk menyadarkan mereka bahwa hutang wajib dibayar.

Perlakuan customer yang seperti ini tidak hanya satu atau dua customer saja, tapi banyak, ada yang sisa 7 juta, 6 juta, 1 juta, dan masih ada lagi yang dibawah 1 juta, sampai sekarang tidak ada kejelasannya. Melihat realitas seperti ini, menjaga hubungan baik itu seolah tidak ada artinya, customer seolah memilih tidak usah berbuat baik. Ya tapi meskipun demikian ada juga customer yang baik sekali, pernah semua karyawan saya diberi 50 ribu perorang, dan ada juga yang setiap datang membawa makanan untuk karyawan-karyawan saya.

Menjaga hubungan baik memang penting, dan sabar itu jauh lebih penting, cobaan dan tantangan menjaga hubungan baik mungkin terasa berat, sehingga balasanpun akan dituai nanti, sayapun sudah merasakannya, dan Alhamdulillah tidak pernah kekurangan, meskipun banyak orang yang hutang-hutangnya belum dibayar, dan rezekipun selalu ada. Mungkin bersyukur dan bersabar itu lebih bijaksana dan bisa menenangkan hati saya.
Memang menjaga hubungan baik dengan customer juga harus dibarengi dengan ketegasan, tidak bisa hanya dengan alasan menjaga hubungan baik kita terus-menerus dirugikan, makanya sekarang saya tidak lagi mengirim barang-barang customer sebelum dilunasin atau paling tidak bayar di tempat sekalian mengirim barang.

Kamis, 28 Februari 2008

Berjuanglah, Keajaiban Akan Datang


Jangan pernah menyerah, tetaplah terus berusaha, karena keajaiban akan datang pada orang yang terus berjuang, sukses tidak datang begitu saja tapi karena kita mendatangi kesuksesan itu. Kita bisa melihat orang-orang yang sukses, mungkin kita hanya melihat setelah suksesnya, tapi tidak pernah melihat perjuangan mereka untuk meraih kesuksesan itu, mungkin waktu mereka hanya diperuntukkan untuk meraih kesuksesan itu dan tidak untuk yang lain.

Saya teringat ketika saya bekerja di sebuah perusahaan property terkenal dimana saya begitu diterima menjadi karyawan langsung diberi target 500 juta dalam 3 bulan pertama, dan tanpa ditraining terlebih dahulu, betul-betul dituntut keberanian untuk bertanya, bersosialisasi dan kreatifitas harus tinggi. Namun demikian, di dunia kerja yang tingkat persaingan begitu tinggi dimana jika 3 bulan target tidak dicapai maka langsung dikeluarkan, maka saling berkompetisi dari yang sehat sampai yang tidak sehat itu terjadi, dan susah sekali untuk dalam waktu singkat bisa diterima dikomunitas itu, banyak hal yang harus dikorbankan, korban perasaan dan harga diri yang paling sering dipertaruhkan. Tapi saya buang perasaan dan harga diri saya, karena saya mau maju dan mau sukses.
Bulan pertama saya tidak dapat omzet, karena memperdalam product knowledge, bulan kedua sudah berjalan tapi belum dapat juga, padahal saya sudah betul-betul berjuang untuk mendapatkannya, sampai tidak mengenal hari dan jam, Sabtu-Minggu saya tidak libur, malampun saya di pameran jam 9 pagi sampai jam 9 malam dan sampai di rumah jam 11, pagi harus berangkat lagi jam 6, karena harus nyampe di kantor sebelum jam 8, jika lebih absen sudah merah, begitu terus setiap hari.
Saya betul-betul berjuang untuk suatu target, saya selalu ingat GM (General Manager ) saya selalu bilang, janganlah menjadi orang biasa-biasa saja, jadilah orang yang luar biasa, dan Orang luar biasa melakukan sesuatu 2 kali atau lebih dari orang biasa lakukan, kalau orang biasa bekerja 8 jam, maka kamu harus bekerja 2 kali atau 3 kali atau 4 kali dari 8 jam, dan saya coba lakukan, namun hasilnya belum juga ada, saya mulai prustasi, waktu tinggal 1 bulan lagi, sementara itu managerku juga sudah mengancam-ngancam dengan kata-kata yang cukup pedas dan menyakitkan, dan tidak mau ketemu aku di kantor. Saya sakit hati sekali dan saya berjanji dalam hati, lihat ya, akan saya tunjukkan kwitansiku ke dia suatu hari nanti. Saya bangkit, darahku merah menyala seperti api, rambut berdiri, jari-jemariku tegang, saya akan buktikan, saya bukan orang yang bisa disepelekan, lihat saja, saya akan berjuang mati-matian sampai darah penghabisan, itulah kata-kata dalam hatiku.
Hari senin yang semestinya meeting pagi, saya tidak ikut, saya langsung ke customer yang sudah ada tanda-tanda bisa memberi saya omzet, namun yang terjadi sebaliknya saya dibohongin, saya nungguin customer itu dari pagi sampai jam 3 sore tidak datang. Rasa prustasiku semakin bertambah-tambah, dan tambah kaget lagi ketika hp ku berbunyi dan managerku yang telpon, diangkat gak, diangkat gak, ya sudahlah saya angkat, semula saya berpikir mau marah-marah, eh ternyata tidak, managerku bilang bahwa dalam meeting tadi saya mendapatkan penghargaan rekruitment terbanyak, Alhamdulillah hatiku sedikit tenang....
Ketenanganku tidak lama, karena waktu tetap berjalan terus dan target tinggal beberapa hari lagi, dan rasa sakitku sama managerku terus terbayang dalam ingatan, saya akan buktikan, dan saya harus buktikan bahwa saya bisa. Di dalam keprustasianku, ada customer telpon yang minta diantar lihat lokasi rumah yang sedang dipasarkan. Saya senang sekali mendengarnya, saya langsung sewa mobil untuk mengantar customer itu, dan setelah mutar-mutar dan lihat lokasi rumah dan detail rumahnya, customer itu tertarik dan langsung booking fee, dan jadilah customer ini pembeli pertama yang menghilangkan rasa prustasi, gembira dan bahagia sekali rasanya. Semangatku bertambah menyala, meski dari customer ini saya belum mencapai target karena cuma 73 jt, sementara targetnya 500 jt. Tapi untuk berikutnya tidaklah sulit untuk mendapatkan pembeli-pembeli lain, seperti teman-teman kantorku bilang bahwa kalau sudah jebol maka untuk berikutnya akan mengalir dengan gampang, dan benar, pembeli kedua dengan harga 150 jt, yang ketiga orang bule dengan harga 499 jt, jadilah omzetku 700 jt melebihi target yang diberikan.
Keajaiban sering datang ketika kita sudah diambang keterpurukan, ketidakberdayaan, dan keputusasaan, selama kita tetap berusaha dan berjuang, keajaiban pasti akan datang. Kita semua pasti sering mengalami hal ini dalam kehidupan ini.

Selasa, 26 Februari 2008

MENJADI KARYAWAN SEBELUM MENJADI PENGUSAHA


Hari Sabtu saya pergi ke carrefour bersama istri biasa belanja bulanan dan cari-cari makanan yang terbaru dan enak. Kemudian setelah bayar di kasir, di depan sudah banyak SPG (Sales Promotion Girl) dan SPB (Sales Promotion Boy) yang menawarkan kartu kredit, rumah, mobil, dan yang lainnya. Satu orang SPB yang dari kartu kredit terus mengejar dan menawari saya, sampai dekat parkiran mobil, padahal saya sudah bilang tidak dulu karena saya sudah punya kartu kredit, tapi dia terus menawariku dengan fasilitas-fasilitas lebihnya, tapi dengan baik-baik saya katakan nanti lagi saja, karena beberapa kartu kreditku saja sudah saya tutup, tidak mau banyak-banyak memiliki kartu kredit lagi, barulah SPB itu permisi dan minta maaf sudah mengganggu, katanya, tidak apa-apa saya katakan.

Kejadian itu mengingatkan saya ketika masih bekerja di kartu kredit citibank dan juga perumahan Bukit Sentul, dimana saya bekerja seperti mereka dan mengejar-ngejar customer dengan berbagai cari untuk mendapatkan minimal nama dan nomor telepon, dan nanti di follow up di kantor.

Masa perjuanganku hingga 8 tahun tidak sia-sia, meskipun sekarang juga masih berjuang, cuma bedanya, kalau selama 8 tahun itu berjuang mencari uang untuk bertahan hidup atau makan, sedangkan sekarang berjuang mencari uang untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha. Perjuangan 8 tahun merupakan perjuangan yang sangat bermanfaat sekali, dimulai dari mengajar di suatu sekolah sembari mengerjakan skripsi, kemudian setelah diwisuda mencoba-coba mencari lamaran kerja, dan dapatlah panggilan dari Bank Central Asia. Semula saya pikir di banknya, ternyata di Asuransinya, karena sudah terlanjur maka dicobalah. Setelah ditraining 1 minggu langsung diterjunkan di lapangan istilahnya kanvasing, dengan menahan malu, saya datangi ruko dan menawarkan produk-produk terbarunya tapi semuanya menolak, sampai ada ada yang menolak sebelum saya bicara. Saya down sekali sampai prustasi untuk mencoba bertahan, akhirnya saya coba bertahan sampai kurang lebih 2 tahun, dan lumayan sempat mendapatkan perhargaan juga dengan diikutkan program pendidikan lanjutan di daerah puncak Bogor.

Masa menjadi karyawan begitu pahit, tapi tetap saya jalani hanya karena satu tujuan, saya bekerja untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya, bukan semata mencari uang saja, karena saya juga berpikir bahwa suatu saat saya harus menjadi atasan atau menjadi pengusaha, setidaknya saya bisa tahu bagaimana menjadi karyawan, atau kemauan karyawan, sehingga jika suatu saat nanti saya menjadi pengusaha bisa memanage karyawan dengan baik dan bisa memajukan usaha dengan lebih cepat, karena sudah dibekali ketika menjadi karyawan.

Jumat, 22 Februari 2008

Sabar Bisa Mencapai Tujuan


Hari minggu kemarin, tanggal 10 Pebruari 2008, Saya, istri dan anak pergi ke Cirebon untuk suatu keperluan. Rencana semula keberangkaran kami jam 10, tapi karena ada urusan yang belum selesai, maka keberangkaran kami mundur sampai jam 1 siang.

Dan ketika semua urusan sudah selesai, saya langsung berangkat, yang sebelumnya sholat Dzuhur terlebih dahulu.

Saya langsung meluncur dan masuk lewat tol Pondok Gede - Cikampek. Baru beberapa kilometer, temperature agak naik sedikit, saya biarkan saja. Tapi lama-kelamaan temperature semakin naik, saya ambil jalur kiri dan cari tempat pemberhentian, namun tidak ditemukan. Beberapa ratus meter kemudian saya melihat rambu-rambu restoran, musholla, pom bensin, saya masuk jalur rambu-rambu tersebut, dan berhenti di depan KFC untuk mengecek air radiator, dan benar saja setelah saya periksa air berkurang banyak, maka saya tambahkan air aqua setelah mesin radiator dingin. Dan beberapa saat kemudian saya melanjutkan perjalanannya.

Baru beberapa kilometer mobil saya jalan, temperatur naik lagi, dan lebih tinggi lagi temperature naiknya, saya cari tempat pemberhentian, tapi susah sekali, sementara kalau asal berhenti takut, soalnya ditengah tol dimana mobil-mobil tidak ada yang jalannya pelan, hampir semuanya kencang.

Akhirnya setelah mencari-cari tidak ketemu tempat pemberhentian, saya nekad berhenti di bawah jembatan penyebrangan dan ambil jalur kiri samping garis putih. Saya coba buka tutup radiator, dan keluar air dan asap yang agak banyak, saya kaget, soalnya yang saya tahu kalau sudah seperti ini sudah dipastikan turun mesin. Istri panik dan ketakutan karena langit semakin gelap seperti mau hujan lebat, sementara perjalanan masih jauh sekali, belum setengah perjalanan, baru seperempat perjalanan. Saking khawatirnya, istri minta pulang lagi ke Jakarta, meskipun mobil harus diderek, katanya. Saya tahu mobilku itu biasanya tidak seperti ini, kalaupun terjadi karena laju mobilku terlalu kencang, sementara mobilku kalau kilo meternya diatas 120 sampai 140 km/jam tidak kuat, pasti temperature akan naik, jadi mobilku tidak mau lari diatas 120 km/jam.

Akhirnya saya coba tenangin istri untuk sabar dan dicoba dulu saja, selama mesinnya tidak sampai mati kita jalan saja pelan-pelan, meskipun malam sampai di Cirebon, yang penting selamat dan sampai tujuan.

Saya coba isi radiator itu dengan air aqua dengan takut-takut, karena banyak mobil yang lewat dengan kencang, dan untungnya saya selalu siap 4 botol air aqua ukuran 1,5 liter. Dan baru beberapa air yang dimasukkan, dari dalam radiator menyembur air panas disertai asap, untuk tidak mengenai muka saya, dan langsung saya matiin mesinnya. Tiba-tiba datang petugas tol menanyakan ada masalah apa, terus saya ceritakan dan dia mau memberikan beberapa bantuan, tapi saya bilang tidak usah pak karena sudah biasa saya menangani sendiri saja.

Kemudian saya coba lagi isi radiator dengan aqua, pak petugas itu bilang diisi airnya sembari dinyalakan mesinnya, oh iya, saya baru ingat, kalau mengisi air radiator itu harus sembari dinyalakan mesinnya, terima kasih pak petugas. Akhirnya saya nyalakan mesinnya dan diisi air aqua di radiatornya, dan dicobalah jalan, Alhamdulillah tidak terjadi lagi temperatur naik, dan sampailah ke Cirebon dengan selamat, bahkan kemudian ke Semarang bolak balik ke Cirebon lagi dan langsung ke Jakarta, dan tidak lagi terjadi apa-apa.

Cerita diatas, mungkin bisa kita umpamakan dengan kehidupan kita sehari-hari untuk Sukses, sukses dalam berbisnis, sukses melanjutkan pendidikan, sukses dalam perkawinan, dan sukses-sukses yang lain, dimana dalam perjalanannya sering menemui hambatan dan rintangan, dan hanya Sabar dan selalu mau berusaha untuk menyelesaikannya, sukses akan menjemputnya. Amiiiienn.....



Kamis, 21 Februari 2008

Begitu Banyak Peluang Usaha

Cape sekali hari ini, setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan dari Jakarta ke Cirebon, dari Cirebon ke Semarang, dan kembali lagi ke Cirebon, dan pulang ke Jakarta.

Sepanjang Perjalanan ke Cirebon dan Semarang begitu banyak peluang usaha, namun usaha apakah yang bisa diterima dan bisa berkembang dengan baik. Saya terus berpikir dan berpikir usaha apa yang bisa cocok dan bisa maju, apakah saya coba buka cabang saja, ataukah membuka usaha yang baru, entahlah sampai hari ini saya belum bisa memastikan satu jenis usaha apa yang tepat.
Memang memilih usaha itu cukup sulit juga, padahal kalau melihat yang sudah berjalan terutama yang sudah sukses, melihatnya enak sekali, sepertinya usaha itu tidaklah sulit, seperti Toko Oleh-oleh Khas Semarang "Bandeng Juana" dalam kondisi hujan yang deras saja banyak sekali pengunjung yang berjubel membelinya.
Mungkin disini dibutuhkan juga keberanian untuk berani mencoba, sukses siap akan menanti...

Sabtu, 09 Februari 2008

Berjuanglah Selama Masih Hidup


"Hidup adalah Perjuangan, Kalau mau hidup harus berjuang, kalau tidak mau berjuang janganlah hidup." Itulah yang selalu kuingat dari buku yang pernah aku baca, ketika aku sedang down.


Hari ini, seperti biasa aku dihadapkan dengan satu masalah yang higga kini masih membuatku takut dan putus asa akan bisnsiku ini. Sudah berapa orang keluar mengundurkan diri, selalu dan selalu staff delivery, sementara bagian yang lain tidak masalah, kalaupun ada masalah paling dulu diawal-awal buka usahanya saja.


Saya mencoba untuk memposisikan diri saya sebgai dia, staf delivery, namun tidak ketemu apa yang menyebabkan mereka mengundurkan diri itu. Saya coba tanya dari bebera mereka yang keluar, beberapa beralasan karena sering diomelin sama orang yang saya percaya disana kalau telat, beberapa lagi karena tidak cocok sama teman kerja yang lain yang bekerja disana, dan yang terakhir ini, tidak bisa bekerja kalau sudah jam tiga. Namun kesimpulan yang saya dapatkan sementara, itu hanya alasan mereka yang malas dan tidak mau cape sedikit layaknya orang yang bekerja, seperti yang sering saya katakan kepada mereka, bekerja memang cape, tapi dapat duit, daripada tidur melulu juga cape dan bosan, tapi tidak dapat duit, pilih cape mana ?


Saya mencoba untuk bertahan dan mempertahankan bisnisku dengan masalah ini, seperti yang pernah dikatakan Isabel Moor, "Hidup itu seperti jalan satu arah. Tidak masalah berapa banyak jalan memutar yang Kita tempuh, tidak satupun dari jalan-jalan itu yang membawa Kita kembali. Sekali Kita mengetahui dan menerima itu, hidup menjadi lebih sederhana." Dan salah satu kunci utama menuju kesuksesan adalah terus maju ke depan dalam perjalanan, lakukan yang terbaik untuk mengatasi jalan memutar (rintangan) dan gangguan-ganguan, ubah kesengsaraan menjadi keberuntungan.


Saya berusaha untuk tetap tegar, namun sampai kapankah ketegaranku bisa dipertahankan....Waallahu A'lam.....

Kamis, 07 Februari 2008

Sukses Lebih Mudah Diraih Bila Bergaul Dengan Lingkungan Yang Positif (TDA)



Hampir 2 tahun saya mencari-cari satu komunitas yang bisa membawa saya ke arah yang lebih maju, berwawasan dan cepat berkembang dalam usaha maupun pembentukan pribadi. Namun selama itu pula saya tidak mendapatkannya.

Satu ketika saya membaca satu majalah Duit, yang memang saya langganan majalah tersebut. Kebetulan ada pembahasan tentang komunitas yang memanfaatkan blog sebagai ajang memadukan visi dan misi bersama untuk satu tujuan maju bersama untuk menjadi orang yang bisa memberi bukan yang diberi.

Saya membacanya langsung tertarik dan penasaran sekali, maka saya coba membuka alamat blognya pak Roni, dan cukup bagus sekali isinya. saya semakin yakin, inilah tempat saya bisa mengembangkan diri dan meraih kesuksesan. Saya langsung mendaftarkan diri dan sekaligus juga mendaftar untuk ikut acara Milad 2.

Dalam acara Milad 2 yang diadakan di Gedung Bank Syariah Mandiri (BSM) Lt.11, saya semakin tertarik dan termotivasi lagi, karena disana orang-orang yang sudah sukses berbicara, seperti Raja FO (Factory Outlet), pak Perry Kristianto, H.Alay (Bos Garmen Tanah Abang, Cempaka Mas, Mangga Dua), Pak Wuryanano (pengusaha ayam, pendidikan, mini market, busana anak2), Cak Eko (pengusaha bakso), Pak Masbukhin (raja voucher), pak Hendi (pengusaha Kebab Turki dengan outlet 300 nya) dan masih banyak lagi yang lainya.

Acara itu betul-betul memotivasi diri saya, kalau mereka bisa, kenapa saya tidak. Saya harus banyak belajar dari mereka.

Charles "Tremendous" Jones mengatakan bahwa perbedaan satu-satunya antara siapa Kita hari ini dengan akan menjadi siapakah Kita dalam waktu lima tahun ke depan, akan datang dari buku yang Kita baca dan orang-orang yang bergaul dengan Kita. Dengan siapa Kita menghabiskan waktu, secara khusus mempengaruhi perilaku Kita.
"Ketika Anda menghabiskan waktu dengan orang-orang positif, Anda membantu diri Anda sendiri untuk melihat segalanya di dalam cahaya yang lebih baik"
Pikiran mengenai orang-orang yang menghabiskan waktu bersama Kita. Meskipun Kita dilahirkan di sebuah keluarga, dan Kita tidak mungkin bisa memilih orang-orang bekerja bersama Kita. Kita dapat memilih teman-teman terbaik Kita. Jika kita memilih teman negatif, maka Kita berarti juga memilih perilaku negatif. Tetapi saat Kita melewatkan waktu bersama orang-orang positif. Kita membantu diri Kita sendiri untuk melihat segalanya di dalam cahaya yang lebih baik. Henry Ford menegaskan, "Teman terbaik saya adalah orang yang mengeluarkan hal terbaik di dalam diri saya." Pikirkan tentang apa yang dihasilkan teman kita dari diri Kita, dan jika ini bukan yang terbaik, mungkin ini saatnya bagi Kita untuk melakukan beberapa perubahan.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang paling special kepada Mas Wahyu yang sudah membantu sekali saya, sehingga lahirnya blog yang saya punya. Teman seperti mas Wahyulah yang layak untuk dijadikan teman sejati nan abadi..
Salam Fuuntastic dan sukses selalu.....

Senin, 04 Februari 2008

Kekuatan Impian

Apakah Kita pernah mengenal seseorang yang tidak memiliki petunjuk yang berkaitan dengan apa yang diinginkannya dalam hidup, akan tetapi dia berhasil? Saya belum pernah menemukannya. Dan Kitapun pasti belum. Kita semua memerlukan sesuatu yang berguna untuk dituju. Impian memberi kita hal itu. Ia bisa berperan sebagai kompas, memberitahu kita arah yang benar itu, kita tidak akan pernah mengetahui apakah langkah kita benar-benar merupakan kemajuan. Langkah kita mungkin membawa kita ke belakang dan bukan ke depan. Jika kita bergerak ke sembarang arah selain menuju impian kita, kita akan kehilangan kesempatan-kesempatan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan.

Sukses buat Kita.....