Selasa, 26 Februari 2008

MENJADI KARYAWAN SEBELUM MENJADI PENGUSAHA


Hari Sabtu saya pergi ke carrefour bersama istri biasa belanja bulanan dan cari-cari makanan yang terbaru dan enak. Kemudian setelah bayar di kasir, di depan sudah banyak SPG (Sales Promotion Girl) dan SPB (Sales Promotion Boy) yang menawarkan kartu kredit, rumah, mobil, dan yang lainnya. Satu orang SPB yang dari kartu kredit terus mengejar dan menawari saya, sampai dekat parkiran mobil, padahal saya sudah bilang tidak dulu karena saya sudah punya kartu kredit, tapi dia terus menawariku dengan fasilitas-fasilitas lebihnya, tapi dengan baik-baik saya katakan nanti lagi saja, karena beberapa kartu kreditku saja sudah saya tutup, tidak mau banyak-banyak memiliki kartu kredit lagi, barulah SPB itu permisi dan minta maaf sudah mengganggu, katanya, tidak apa-apa saya katakan.

Kejadian itu mengingatkan saya ketika masih bekerja di kartu kredit citibank dan juga perumahan Bukit Sentul, dimana saya bekerja seperti mereka dan mengejar-ngejar customer dengan berbagai cari untuk mendapatkan minimal nama dan nomor telepon, dan nanti di follow up di kantor.

Masa perjuanganku hingga 8 tahun tidak sia-sia, meskipun sekarang juga masih berjuang, cuma bedanya, kalau selama 8 tahun itu berjuang mencari uang untuk bertahan hidup atau makan, sedangkan sekarang berjuang mencari uang untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha. Perjuangan 8 tahun merupakan perjuangan yang sangat bermanfaat sekali, dimulai dari mengajar di suatu sekolah sembari mengerjakan skripsi, kemudian setelah diwisuda mencoba-coba mencari lamaran kerja, dan dapatlah panggilan dari Bank Central Asia. Semula saya pikir di banknya, ternyata di Asuransinya, karena sudah terlanjur maka dicobalah. Setelah ditraining 1 minggu langsung diterjunkan di lapangan istilahnya kanvasing, dengan menahan malu, saya datangi ruko dan menawarkan produk-produk terbarunya tapi semuanya menolak, sampai ada ada yang menolak sebelum saya bicara. Saya down sekali sampai prustasi untuk mencoba bertahan, akhirnya saya coba bertahan sampai kurang lebih 2 tahun, dan lumayan sempat mendapatkan perhargaan juga dengan diikutkan program pendidikan lanjutan di daerah puncak Bogor.

Masa menjadi karyawan begitu pahit, tapi tetap saya jalani hanya karena satu tujuan, saya bekerja untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya, bukan semata mencari uang saja, karena saya juga berpikir bahwa suatu saat saya harus menjadi atasan atau menjadi pengusaha, setidaknya saya bisa tahu bagaimana menjadi karyawan, atau kemauan karyawan, sehingga jika suatu saat nanti saya menjadi pengusaha bisa memanage karyawan dengan baik dan bisa memajukan usaha dengan lebih cepat, karena sudah dibekali ketika menjadi karyawan.

Tidak ada komentar: